Minggu, 06 Maret 2011

ASUHAN KEPERAWATAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN PASANGAN BARU MENIKAH


MAKALAH
KOMUNITAS
ASUHAN  KEPERAWATAN  TAHAP  PERKEMBANGAN  KELUARGA DENGAN PASANGAN BARU MENIKAH






Dosen Pembimbing:
Ns. Sri Mulyani, S.kep
Disusun Oleh :
Kelompok 1

1
M. Slamet Bidin
2008 21 002
Cari Bahan
2
Iqbal Nurussalam
2008 21 004
Meringkas
3
Dedel Candra
2008 21 006
Cari Bahan
4
Eka Permata Putra
2008 21 008
Cari Bahan
5
Amelia Theresia
2008 21 010
Sekretaris + Mengetik
6
Andi Fitria Hidayati
2008 21 012
Cari Bahan
7
Kartini
2008 21 014
Bendahara
8
Winda Afrinda
2008 21 016
Cari Bahan
9
Adilah Fitri Sari
2008 21 018
Cari Bahan
10
Andi Sopyan
2008 21 020
Meringkas
11
Herawati
2008 21 022
Cari Bahan
12
Doma Harmika
2008 21 024
Meringkas
13
Niki Olianora
2008 21 026
Mengetik
14
Lastri Given
2008 21 028
Koordinator
15
Zulkarnain
2008 21 030
Cari Bahan
16
Umar Ismail
2008 21 032
Meringkas
17
Tuniati
2008 21 034
Cari Bahan
18
Ike Karmila Sari
2008 21 036
Cari Bahan
19
Lina Marliani
2008 21 038
Cari Bahan


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2010-2011

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Komunitas yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah” tepat pada waktunya.
            Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengrjaan makalah ini.
            Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.




                                                                                    Jambi, 02 Desember 2010



                                                                                                Penulis














DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...............................................................................      i
DAFTAR ISI ...............................................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                           
1.1    Latar Belakang ...............................................................................     1
1.2    Rumusan Masalah ..........................................................................     2
1.3    Tujuan ............................................................................................     2
BAB II KONSEP DASAR TEORI
2.1        Pengertian Keluarga........................................................................     3     
2.2        Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga.....................................     4
2.3        Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah....     6
2.4        Askep Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah...     7
BAB III PROSES KEPERAWATAN
3.1        Pengkajian ......................................................................................     9     
3.2        Pemeriksaan Fisik ..........................................................................   17
3.3        Analisa Data...................................................................................   19
3.4        Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas........................   21
3.5        Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas.....................................   23
3.6        Perencanaan/Intervensi...................................................................   24
BAB IV PENUTUP
4.1    Kesimpulan.....................................................................................   49
4.2    Saran...............................................................................................   49
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga dansebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga cenderung dalam pembuatran keputusan dan dan prose terapeutik padasetiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka tetap menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sehingga sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok membuat makalah tentang askep tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah, yaitu :
1.    Apa pengertian Keluarga ?
2.    Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah ?
3.    Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah ?

1.3  Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Komunitas yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah”. Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah menjawab menjabarkan masalah yang ada pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca mengetahui tentang Askep Keperawatan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah.















BAB II
KONSEP DASAR TEORI

2.1  Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga : 
a.    Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b.   Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c.    Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d.   Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.


e.    Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
f.     Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.
g.    Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

2.2  Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :
1.    Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2.    Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3.    Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
4.    Sosialisasi antar anggota keluarga
5.    Pengaturan jumlah anggota keluarga
6.    Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7.    Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1998) :


a.    Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing.
b.    Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
c.    Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.
d.   Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal.
e.    Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
f.     Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
g.    Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.



h.    Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.   

2.3    Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah
Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan jugA harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya, misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain : (Duvall, sociological perspective, 1985)
1.  Memantapkan tempat tinggal
2.  Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3.  Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa (pembagian peran & tanggung jawab)
4.  Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5.  Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
6.  Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7.  Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi
8.  Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
9.  Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri

Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
-    Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
 -   Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
-    Peran berubah.
-    Fungsi baru diterima.
-    Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.
-    Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.
2.  Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

2.4    Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1.    Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a.    Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b.    Data lingkungan
c.    Struktur dan fungsi keluarga
d.   Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e.    Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah :
a.    Fisik
b.    Mental
c.    Emosi
d.   Spiritual
2.    Perumusan diagnosa keperawatan
3.    Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4.    Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5.    Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan




















BAB III
PROSES KEPERAWATAN


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.F (PASANGAN BARU MENIKAH) RT 04 DUSUN SENDARI TIRTOADI MELATI SLEMAN YOGYAKARTA

A.  PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM
1.        Nama Kepala Keluarga          :  Tn. A
2.        Umur                                      :  22 tahun
3.        Alamat                                    :  RT 04 Dusun Sendari Tirtoadi
4.        Pekerjaan Kepala Keluarga    :  Perajin Bambu
5.        Pendidikan Kepala Keluarga :  SMK
6.        Komposisi Keluarga               :
No
Nama
JK
Hub dgn KK
Umur
Pendi-
Dikan
Agama
Status Imunisasi
Ket
BCG
Hepati-tis
DPT
Polio
Cam-pak
1
Ny. F
P
Isteri
20 thn
SMA
Islam







7.        Genogram


 








8.      Tipe Keluarga                              :  Keluarga inti


9.      Suku Bangsa                              
Tn. A dan Ny. F sama-sama berasal dari suku Jawa. Mereka bisa menerima kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan terhadap perbedaan.
10.  Agama                                        
Agama Tn. A adalah Islam, begitu pula dengan Ny.F. Tn. A dan Ny. F selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah kecuali jika Tn. A dan Ny. F sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat kerja.
11.  Status Sosial Ekonomi Keluarga
Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung adalah Tn. A sebagai kepala rumah tangga. Penghasilan keluarga berdua sekitar Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 1.500.000.- dan saat ini belum tahu pengelolaannya bagaimana karena masih baru dan belum ada kesepakatan-kesepakatan dalam pengelolaan keuangan nantinya. Sementara ini penghasilan banyak dipergunakan untuk keperluan makan dan lain-lain. Namun, keluarga Tn. A dan Ny. F mempunyai juga tabungan.
12.  Aktifitas Rekreasi Keluarga       
Keluarga tidak pernah rekreasi secara khusus atau rutin, hanya kadang-kadang saja jika ada acara.

RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
  1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A dan Ny. F baru menikah 8 bulan yang lalu dan belum mempunyai anak, jadi keluarga Tn. A dan Ny. F berada pada tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.
  1. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan rencana untuk memiliki anak menurut Ny. F nanti setelah 1 tahun menikah, berapa jumlah anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya. Menurut Ny. F saat ini dia dengan suaminya berusaha untuk membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar. Menurut Ny. F pula bahwa dirinya dan suaminya mau bekerja mencari uang dulu baru merencanakan punya anak. Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A masih menumpang di rumah orang tuanya Tn. A dan belum ada rencana untuk memiliki rumah sendiri dan rencananya akan tinggal dengan keluarga Ny. F.
  1. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. A dan Ny. F terbentuk karena hubungan pacaran di antara keduanya.
Ny. F : Menurut Ny. F pernah mengalami sakit ISK dan sudah beberapa kali berobat ke dokter. Sekarang dinyatakan sudah sembuh.
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya batuk pilek biasa saja
Menurut Ny. F jika dirinya sakit biasanya berobat di puskesmas atau ke bidan terdekat.
  1. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.












LINGKUNGAN
  1. Karakteristik rumah
a.    Denah rumah










3
 

4
 

5
 


 

 1














































2
 

















3
 

3
 


6
 




 










Keterangan :
1.    Teras                                     4.   Ruang Makan
2.    Ruang Tamu                         5.   Dapur
3.    Kamar Tidur                         6.   KM/WC
b.    Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah Keluarga Ny. F dan Tn. A masih menumpang di rumah orang tua Tn. A. Rumah merupakan rumah permanen dengan status kepemilikan milik pribadi orang tua Tn. A. Luas rumah kurang lebih 80 m2. Lantai rumah menggunakan plester kecuali dapur yang masih menggunakan tanah. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. F karena mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang dipergunakan juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak gelap. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
c.    Keadaan lingkungan di luar rumah
Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan ditanami pohon mangga dan rambutan. Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga memanfaatkan sumur gali dengan pompa listrik untuk sumber air bersih dan air minum. Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke kebun di sebelah rumahnya dan hanya dialirkan begitu saja, karena jaraknya cukup jauh dari kamar mandi dialirkan menggunakan pipa melewati jalan kea rah kebun. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat penampungan berupa lobang yang terdapat di pekarangan samping rumah dan jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang dalam keadaan terbuka. Secara umum kebersihan rumah cukup. 
  1. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di wilayah sekitar rumah keluarga Tn. A dan Ny. F jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya cukup dekat. Menurut Ny. F di wilayah RT 04 ini juga memiliki kegiatan seperti Arisan RT, pengajian dan kegiatan lain seperti PKK. Ny. F dan Tn. A sebagai pasangan baru menurutnya belum mengikuti arisan RT. Ny. F dan Tn. A belum mengikuti kegiatan lain di masyarakat karena kesibukannya bekerja. Apalagi menurut Ny. F dirinya termasuk orang baru di lingkungan RT-nya sehingga kadang Cuma ke tetangga saja.
  1. Mobilitas geografis keluarga
Menurut Ny. F selama ini keluarganya sejak menikah (8 bulan menikah) sering ke tempat ibunya saja.

  1. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menurut Ny. F dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran atau seperti acara pernikahannya kemarin semua keluarga berkumpul.
Interaksi keluarga besarnya dengan masyarakat sekitar cukup baik sehingga saat pernikahannya banyak tetanga yang membantu dan di wilayahnya sudah menjadi kebiasaan untuk saling membantu. Keluarga Ny. F dan Tn. A sendiri belum banyak bersosialisasi dengan masyarakat hanya tetangga-tetangga yang dekat rumah saja.
  1. Sistem pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong.

STRUKTUR KELUARGA
  1. Pola komunikasi keluarga
Menurut Ny. F dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa jawa, menurut Ny. F dirinya juga cepat akrab dengan keluarga suaminya.
  1. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. F selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah.
  1. Struktur peran (formal dan informal)
Dalam keluarga Ny. F, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah. Menurutnya di rumah jarang masak karena cuma berdua sehingga sering membeli yang sudah jadi saja.
  1. Nilai dan norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore.

FUNGSI KELUARGA
  1. Fungsi Afektif
Menurut Ny. F karena mereka merupakan pasangan baru sampai sejauh ini belum pernah menemukan masalah dan selama mereka pacaran pun jarang sekali mengalami keributan-keributan. Tn. A dan Ny. F selalu memberikan dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka selalu menumbuhkan sikap saling menghargai.
  1. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
  1. Fungsi perawatan kesehatan
a.    Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah) : Menurut Ny. F sebenarnya dalam keluarganya belum mengetahui tentang bagaimana mempersiapkan kehamilan dan bagaimana membina keintiman dengan suami.
b.    Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami : Sejauh ini dirinya hanya bertanya pada teman-temannya.
c.    Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas atau bidan setempat.
d.   Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
  1. Fungsi reproduksi
Saat ini Ny. F tidak menggunakan alat kontrasepsi, mereka sering menggunakan cara interuptus, perencanaan kapan akan memiliki anak dan berapa jumlah anak yang diinginkan belum ada. Aktifitas seksual cukup aktif dan menurut Ny. F kadang-kadang mereka merasa takut terjadi kehamilan karena merasa belum siap, menunggu sampai usia pernikahan 1 tahun, tapi kalau memang terjadi kehamilan kami siap menerima saja. Menurut Ny. F selama ini dia belum pernah membaca atau mencoba mempelajari tentang hubungan seksual dan bagaimana seharusnya sebagai seorang wanita dirinya belum tahu, bagaimana menyiapkan kehamilan juga dirinya belum tahu dan menurut Ny. F dirinya juga belum tahu apa yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi.
30.  Fungsi Ekonomi
Ny. F mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan Ny. F tersebut.

STRES DAN KOPING KELUARGA
  1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Menurut Ny. F dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor adalah adaptasi dengan rumah tangganya yang masih baru dan dirinya nanti berencana tinggal di rumah ibunya karena ibunya sudah sering sakit-sakitan.
  1. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Baik, menurut Ny. F dirinya yakin perlakuan dari keluarga suaminya tergantung dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan belajar memasak, mengurus suami dan rumah.

  1. Strategi koping yang digunakan
Untuk menghadapi stressor Ny. F lebih banyak belajar pada orang tuanya tentang cara mengurus rumah tangga.

HARAPAN KELUARGA
Dengan adanya petugas kesehatan yang dating ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah tangga yang baru dibangunnya.

B.  PEMERIKSAAN FISIK
NO
Pemeriksaan Fisik
Nama Anggota Keluarga
Tn. A
Ny. F
1.
Keadaan Umum
BB
TB

60 kg
165 cm

42 kg
155 cm
2.
Kepala :
Rambut

Mata



Hidung


Mulut


Telinga



Ikal, hitam, dan bersih

Konjungtiva an anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik

sinusitis (-),
polip (-), penciuman baik
mulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.
Pendengaran baik, serumen (-)

Lurus, hitam, halus dan bersih
Konjungtiva an anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik
sinusitis (-),
polip (-), penciuman baik
mulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.
Pendengaran baik, serumen (-)
3.
Leher
JVP
Kelenjar Tiroid

Tidak ada pembesaran vena jugularis
Tidak ada pembengkakan

Tidak ada pembesaran vena jugularis
Tidak ada pembengkakan
4.
Dada
Mamae
·      Inspeksi


·      Palpasi

Paru
·      Inspeksi


·      Palpasi

·      Perkusi

·      Auskultasi

Jantung
·      Palpasi

·      Perkusi

·      Auskultasi


Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kanan
Tidak ada pembengkakan

Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.
Tidak ada bengkak, lesi (-)
Tidak ada penimbunan cairan
Bunyi nafas vesikuler, RR normal

Letak normal ics 2 dan 3 – 5dan 6
Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6
Irama teratur, suara tambahan tidak ada
TD : 120/70 mmHg


Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kanan
Tidak ada pembengkakan

Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.
Tidak ada bengkak, lesi (-)
Tidak ada penimbunan cairan
Bunyi nafas vesikuler, RR normal

Letak normal ics 2 dan 3 – 5dan 6
Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6
Irama teratur, sura tambahan tidak ada
TD : 110/70 mmHg
5.
Abdomen
·      Inspeksi

·      Palpasi

·      Auskultasi
·      Perkusi

Simetris, warna normal, asites (-)
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Bising usus (+)
Organ pada abdomen normal

Simetris, warna normal, asites (-)
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Bising usus (+)
Organ pada abdomen normal
6.
Genetalia
-
-
7.
Eksremitas atas dan bawah
·      Inspeksi
·      Perkusi


Berfungsi dengan baik
Reflek patella (+)


Berfungsi dengan baik
Reflek patella (+)



C.  ANALISA DATA
Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah / Diagnosis
Data Subjektif :
-    Ny. F mengatakan belum merencanakan kapan akan punya anak dan berapa jumlah anak yang diinginkan
-    Ny. F mengatakan belum tahu tentang apa itu kesehatan reproduksi
-    Ny. F mengatakan belum tahu tentang sex yang sehat
-    Ny. F mengatakan belum tahu apa yang harus dipersiapkan untuk hamil
-    Ny. F mengatakan rencana punya anak nanti setelah usia pernikahan 1 tahun

Data Objektif :
-    Usia pernikahan 8 bulan
-    Usia Ny. F 20 tahun dan Tn. A 22 tahun
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
Data Subjektif :
-    Ny. F mengatakan malas untuk membuka jendela karena di rumah sering tinggal sendiri

Data Objektif :
-    Ruangan dalam rumah tampak gelap
-    Jendela sebagian besar tertutup hanya pintu depan yang terbuka
-    Penataan perabotan kurang teratur terutama bagian dalam rumah dan dapur
Ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
Kerusakan pemeliharaan rumah

D.  SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
1.    Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah pada keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
No
Kriteria
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
1.
a. Sifat Masalah

Situasi Krisis


1
1
1/3 x 1 = 1/3
Sifat masalah ini termasuk situasi krisis karena berhubungan dengan suatu kehidupan pernikahan dimana Tn. A dan Ny. F berubah peran menjadi suami dan istri

b.  Kemungkinan masalah dapat di ubah

Dengan Mudah




2
2
2/2 x 2 = 2
Latar belakang pendidikan Tn. A adalah SMK dan Ny. F adalah SMA, sehingga memudahkan untuk menerima informasi dan penjelasan yang diberikan oleh petugas dan lebih mudah untuk dilakukan intervensi oleh mahasiswa

c.  Potensi masalah untuk dicegah

Tinggi



3
1
3/3 x 1 = 1
Potensi masalah untuk dicegah tinggi karena seharusnya Ny. F atau Tn. A bisa menanyakan pada orang tua atau keluarga mereka yang telah berpengalaman menikah

d. Menonjolnya masalah

Masalah berat harus segera ditangani



2
1
2/2 x 1 = 1
Masalah ini harus segera ditangani karena bisa menganggu ketentraman rumah tangga Tn. A dan Ny. F karena mereka sudah 8 bulan menikah dan belum mengetahui tugas-tugas apa saja bagi pasangan yang baru menikah
v Jadi 1/3 + 2 + 1 + 1 = 4 1/3

2.    Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
No
Kriteria
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
1.
a. Sifat Masalah

Ancaman Kesehatan


2
1
2/3 x 1 = 2/3
Sifat masalah ini termasuk ancaman kesehatan karena rumah yang tidak sehat bisa mengancam kesehatan dari anggota keluarga

b.  Kemungkinan masalah dapat di ubah

Dengan mudah




2
2
2/2 x 2 = 2
Masalah ini bisa diubah dengan mudah yakni dengan selalu menyempatkan diri untuk bersih-bersih rumah dan menata barang-barang yang ada di rumah Tn. A dan Ny. F pada tempatnya

c.  Potensi masalah untuk dicegah

Cukup



2
1
2/3 x 1 = 2/3
Potensi masalah untuk dicegah pada masalah ini cukup karena mungkin waktu Ny. F dan Tn A sedikit karena mereka berdua bekerja sampai sore hari. Tapi hal ini bisa dicegah dengan menyempatkan sebagian waktu mereka

d. Menonjolnya masalah

Masalah tidak perlu segera ditangani



1
1
1/2 x 1 = 1/2
Tn. A dan Ny. F mengetahui jika penataan perabotan dalam rumah mereka tidak teratur tapi mereka selalu berusaha meluangkan waktu untuk membersihkan rumah ketika mereka libur saja
v Jadi 2/3 + 2 + 2/3 + 1/2 = 3 5/6

E.  DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
1.    Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah pada keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
2.    Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat



















F.       PERENCANAAN (INTERVENSI)
No
Dx. Keperawatan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Kriteria
Standar
Intervensi
1.
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah pada keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
Keluarga memahami tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah


TUK I
Setelah dilakukan intervensi selama 2x 45 menit keluarga dapat :
1. Mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah dengan kriteria :
1.1     Menyebutkan tugas perkembangan keluarga baru menikah


















1.2     Menjelaskan cara menjaga kesehatan reproduksi wanita
















































































1.3      Menjelaskan macam alat kontrsepsi yang dapat digunakan untuk menunda kehamilan jika diinginkan

















































































1.4     Menjelaskan alasan aktivitas sex bisa membuat hidup lebih sehat dan bahagia dalam membina hubungan intim dengan pasangan















TUK II
Setelah dilakukan intervensi selama 1x 45 menit keluarga dapat :
2.   Membuat keputusan dalam perencanaan keluarga : kapan dan jumlah anak yang diinginkan






TUK III
Setelah dilakukan intervensi selama 1x 45 menit diharapkan keluarga mampu:
3.     Merawat atau menjaga serta melaksanakan tugas perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah












TUK IV
Setelah dilakukan intervensi selama 1x 45 menit diharapkan keluarga mampu :
4.     Memodifikasi lingkungan yang baik untuk keluarga













TUK V
Setelah dilakukan intervensi selama 1x 45 menit diharapkan keluarga mampu :
5.     Memanfaatkan dan menyebutkan fasilitas kesehatan yang ada













Respon Verbal (RV)


























Respon Verbal (RV)


















































































Respon Verbal (RV)


































































































Respon Verbal (RV)


























Respon Verbal (RV)














Respon Verbal (RV)






















Respon Verbal (RV)



















Respon Verbal (RV)


















Keluarga dapat menyebutkan tugas perkembangan keluarga baru menikah dengan bahasanya sendiri.
Tugas perkembangan keluarga baru menikah adalah :
a.     Membina hubungan intim yang memuaskan dengan pasangan
b.     Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, sekelompok sosial
c.     Mendiskusikan rencana memiliki anak


Keluarga dapat menyebutkan cara menjaga kesehatan reproduksi wanita dengan bahasanya sendiri atau dengan bantuan leaflet.
Cara menjaga kesehatan reproduksi wanita adalah :
a. Menjaga kebersihan. Usahakan agar vagina kering dan tidak lembab, karena keadaan basah mudah terjangkit infeksi dari luar.
b.Cara menyeka yang benar adalah dari arah depan kebelakang agar bibit penyakit yang kemungkinan besar bersarang di anus tidak terbawa ke vagina yang dapat menimbulkan infeksi, peradangan dan rangsangan gatal.
c. Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar keringat lebih mudah terserap.
d.                  Mencukur bulu yang tumbuh pada vagina secara teratur, karena bulu di sekitar vagina dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal.
e. Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman yang masuk.
f. Pada saat haid, mandi dan buang air kecil harus mengganti pembalut secara teratur 2 – 3 kali. Mengganti pakaian dalam sehari dua kali saat mandi.
g.Jika vagina terdapat luka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan tidak mencemari luka radang.
h.Menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat.
i.  Secara teratur membasuh bagian diantara vulva (bibir vagina) dengan hati-hati menggunakan air bersih dan sabun lembut (mild) setiap selesai buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi.

Keluarga dapat menyebutkan mcam-macam alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan sesuai dengan yang keluarga ketahui.
Macam-macam alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda kehamilan dibagi dalam 3 metode kontrasepsi,yaitu :
1.   Metode sederhana
a.    Tanpa alat/obat
-       senggama terputus yaitu senggama seperti biasa, pada puncak senggama kemaluan pria dikeluarkan dari vagina sehingga sperma keluar dari vagina
-       Pantang berkala yaitu tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu sekitar waktu terjadi ovulasi
b.   Dengan alat/obat
-      Kondom
-      Diafragma/kap yang terbuat dari karet berbentuk mangko untuk menutup serviks
-      Kream, jelly, dan tablet atau cairan berbusa disebut spermiside yaitu bahan kimia yang menghentikan gerak sperma di dalam vagina
-       Intravag/tissu KB merupakan alat kontrasepsi berbentuk kertas tipis mengandung spermatiside
2.   Metode Efektif
a.  Pil KB yaitu suatu cara kontrasepsi wanita berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi hormon estrogen dan progesteron
b. Suntikan KB berisi hormon progesteron
c. Alat kontrasepsi bawah kuli (AKBK)/inplant yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit
d.                  Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
3.   Metode Mantap
a.  Vasektomi berguna untuk menghalangi transport sperma di pipa-pipa sel mani pria
b. Tubektomi yaitu kontrasepsi permanen, dilakukan dengan cara pemotongan kedua saluran tuba
Keluarga bisa menyebutkan alasan aktivitas sex bisa membuat hidup lebih sehat dan bahagia dalam membina hubungan intim dengan pasangan.
alasan aktivitas sex bisa membuat hidup lebih sehat dan bahagia, yaitu:
a.      Seks menyembuhkan sakit kepala
b.     Melancarkan peredaran darah
c.      Menjaga kebugaran 
d.     Obat awet muda
e.      Peningkatan Estrogen dan Testosterone






Keluarga mampu membuat keputusan dalam perencanaan keluarga.













Keluarga mampu merawat atau menjaga serta melaksanakan tugas perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sesuai dengan yang keluarga ketahui.
















Keluarga mampu menjelaskan cara memodifikasi lingkungan yang baik untuk keluarga dengan bahasanya sendiri.
















Keluarga mampu menyebutkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.











1.1.1    Kontrak dengan keluarga
1.1.2    Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
1.1.3    Beri reinforcement positif atas pengetahuan klien
1.1.4    Jelaskan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
1.1.5    Berikan kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusikan
1.1.6    Jawab pertanyaan klien
1.1.7    Minta keluarga mengulang kembali materi yang telah dijelaskan
1.1.8    Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga memahami materi yang diberikan

1.2.1    Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang cara menjaga kesehatan reproduksi wanita
1.2.2    Beri pujian atas pengetahuan klien
1.2.3    Jelaskan tentang kesehatan reproduksi
1.2.4    Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
1.2.5    Jawab pertanyaan klien
1.2.6    Minta keluarga untuk mengulang kembali materi yang telah dijelaskan
1.2.7    Beri reinforcement positif






































































1.3.1   Kontrak dengan keluarga
1.3.2   Kaji pengetahuan keluarga tentang macam-macam alat kontrasepsi
1.3.3   Beri reinforcement positif
1.3.4   Jelaskan tentang alat kontrasepsi yang sesuai untuk menunda kehamilan pada pasangan muda
1.3.5   Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
1.3.6   Jawab pertanyaan yang diajukan keluarga
1.3.7   Meminta keluarga untuk mengulang kembali materi yang telah dijelaskan
1.3.8   Memberi reinforcement positif






































































1.4.1    Kaji pengetahuan klien tentang sex yang sehat
1.4.2    Berikan reinforcement positif
1.4.3    Jelaskan tentang sex yang sehat dan membina hubungan intim dengan pasangan
1.4.4    Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
1.4.5    Jawab pertanyaan
1.4.6    Minta klien mengulangi materi yang dijelaskan
1.4.7    Beri pujian atas kemampuan keluarga memahami materi













2.1      Diskusikan dengan keluarga perencanaan keluarganya
2.2      Bantu keluarga membuat keputusan kapan dan jumlah anak yang diinginkan
2.3      Berikan reinforcement positif jika keluarga mampu membuat keputusan yang baik sesuai dengan sumber daya yang dimiliki keluarga






3.1      Kaji pengetahuan keluarga tentang merawat dan melaksanakan tugas perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah
3.2      Beri reinforcement positif
3.3      Diskusikan cara merawat dan melaksanakan tugas perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah
3.4      Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya
3.5      Jawab pertanyaan yang diajukan keluarga
3.6      Minta keluarga untuk mengulangi kembali
3.7      Beri reinforcement positif






4.1      Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan yang baik untuk keluarga
4.2      Beri pujian atas pengetahuan keluarga
4.3      Jelaskan cara memodifikasi lingkungan yang baik untuk keluarga
4.4      Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4.5      Jawab pertanyaan keluarga
4.6      Minta keluarga untuk mengulang kembali
4.7      Beri pujian pada kleuarga atas kemampuan keluarga






5.1      Kaji pengetahuan keluarga tentang fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada
5.2      Beri reinforcement positif
5.3      Diskusikan tentang fasilitas-fasilitas yang ada
5.4      Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
5.5      Jawab pertanyaan keluarga
5.6      Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
5.7      Beri reinforcement positif
2.
Kerusakan pemeliharaan rumah b.d ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
Pemeliharaan rumah menunjang kesehatan keluarga


TUK I
Setelah dilakukan intervensi selama 2x 45 menit keluarga dapat :
1. Mengenal masalah perawatan rumah yang menunjang kesehatan dengan kriteria :
1.1     Menjelaskan rumah sehat

















1.2     Menjelaskan efek perawatan rumah yang kurang baik terhadap kesehatan keluarga














1.3     Menjelaskan penyakit-penyakit yang dapat muncul akibat lingkungan rumah yang tidak mendukung kesehatan









TUK II
Setelah dilakukan intervensi selama 1x 45 menit keluarga dapat :
2.     Memutuskan untuk pemeliharaan rumah yang lebih baik




TUK III
Setelah dilakukan intervensi selama 1x 45 menit keluarga dapat :
3.     Merawat dan melakukan perawatan rumah yang baik dan sehat

































TUK IV
Setelah dilakukan intervensi selama 1x 45 menit keluarga dapat :
4.     Memodifikasi rumah yang baik dan sehat untuk keluarga







TUK V
Setelah dilakukan intervensi selama 1x 45 menit keluarga dapat :
5.     Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
.




Respon Verbal (RV)


































































Respon Verbal (RV)











Respon Verbal (RV)



































Respon Verbal (RV)













Respon Verbal (RV)


















Keluarga mampu menjelaskan rumah sehat.
Rumah sehat (Winslow dan APHA) hendaknya memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
a.      Memenuhi kebutuhan physiologis
b.     Memenuhi kebutuhan psykologis
c.      Mencegah penularan penyakit
d.     Terhindar dari kecelakaan


Keluarga mampu menyebutkan efek perawatan rumah yang kurang baik terhadap kesehatan keluarga.
Efek perawatan rumah yang kurang baik terhadap kesehatan keluarga :
a.      Menimbulkan berbagai macam penyakit
b.     Mudah terjadi penyebaran penyakit
c.      Menimbulkan kecelakaan atau kejadian-kejadian yang tidak diinginkan

Keluarga mampu menyebutkan penyakit-penyakit yang dapat muncul akibat lingkungan rumah tidak sehat.
Penyakit-penyakit yang dapat muncul akibat lingkungan rumah tidak sehat, yaitu :
a.      Penyakit TBC
b.     Penyakit menular
c.      Penyakit perut
d.     Penyakit infeksi
e.      Pneumonia
f.      Influenza







Keluarga mampu membuat keputusan untuk pemeliharaan rumah.










Keluarga mampu merawat dan melakukan perawatan rumah yang baik dan sehat dengan cara keluarga sendiri.
Cara merawat dan melakukan perawatan rumah yang baik dan sehat, yaitu :
a.      Membersihkan kerak di kamar mandi
b.     Memperbaiki lantai keramik retak / lepas
c.      Memperbaiki lantai yang basah atau lembab.
d.     Memperbaiki lantai kamar mandi yang bocor.
e.      Mengecat dinding agar tidak mudah mengelupas.
f.      Kapan perlu melakukan pengecatan ulang
g.     Cara memaku dinding agar tidak retak.
h.     Menjaga kusen pintu dan jendela agar bebas dari rayap
i.       Membasmi jamur di rumah.

Keluarga mampu menyebutkan cara memodifikasi rumah yang baik dan sehat untuk keluarga dengan bahasanya sendiri.










Keluarga mampu menyebutkan fasilitas yang ada.











1.1.1    Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang rumah sehat
1.1.2    Beri pujian atas pengetahuan keluarga
1.1.3    Jelaskan tentang rumah sehat
1.1.4    Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
1.1.5    Jawab pertanyaan yang diajukan keluarga
1.1.6    Minta klien mengulangi materi yang telah dijelaskan
1.1.7    Berikan reinforcement positif
1.1.8    Beri penjelasan ulang jika masih ada materi yang belum dipahami

1.2.1    Kaji pengetahuan klien tentang efek rumah tidak sehat terhadap kesehatan keluarga
1.2.2    Beri reinforcement positif
1.2.3    Jelaskan tentang efek rumah tidak sehat terhadap kesehatan keluarga
1.2.4    Beri kesempatan keluarga bertanya
1.2.5    Jawab pertanyaan
1.2.6    Minta keluarga mengulang kembali
1.2.7    Beri reinforcement positif






1.3.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang efek rumah tidak sehat terhadap kesehatan keluarga penyakit-penyakit yang dapat muncul akibat lingkungan rumah tidak sehat
1.3.2    Beri reinforcement positif
1.3.3    Jelaskan penyakit-penyakit akibat lingkungan rumah yang kurang sehat
1.3.4    Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
1.3.5    Jawab pertanyaan
1.3.6    Minta keluarga untuk mengulang kembali
1.3.7    Beri reinforcement positif






2.1     Motivasi keluarga untuk membuat keputusan perawatan rumah yang lebih baik
2.2     Identifikasi sumber daya keluarga untuk meningkatkan perawatan rumah






3.1      Kaji pengetahuan keluarga tentang cara melakukan perawatan rumah yang baik dan sehat
3.2      Beri pujian atas pengetahuan keluarga
3.3      Jelaskan cara melakukan perawatan rumah yang baik dan sehat
3.4      Beri kesempatan klien untuk bertanya
3.5      Jawab pertanyaan
3.6      Minta keluarga untuk mengulangi kembali
3.7      Beri reinforcement positif























4.1      Kaji pengetahuan keluarga tentang cara memodifikasi rumah yang baik dan sehat untuk keluarga
4.2      Beri pujian atas pengetahuan keluarga
4.3      Diskusikan cara memodifikasi rumah yang baik dan sehat untuk keluarga
4.4      Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4.5      Jawab pertanyaan
4.6      Minta keluarga untuk mengulang kembali
4.7      Beri reinforcrmrnt positif
5.1     Kaji pengetahuan keluarga tentang fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada
5.2      Beri reinforcement positif
5.3      Diskusikan tentang fasilitas-fasilitas yang ada
5.4      Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
5.5      Jawab pertanyaan keluarga
5.6      Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
5.7      Beri reinforcement positif


BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
-    Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
 -   Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
-    Peran berubah.
-    Fungsi baru diterima.
-    Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.
-    Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.
2.  Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
4.2    Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

L, Jhonson dan Leny R.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Nuha Medika
Gde Manuaba, Ida Bagus. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta :Arcan
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
Muslim, Zitalal Khairul.http://duta4diagnosa.blogspot.com/2010/06/tugas-keluarga-dalam-perkembangan.html. 06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB
http://ririnr08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/11/.06 Desember 2010, Pukul 20.00 WIB















Tidak ada komentar:

Posting Komentar